Logam yang didaur ulang ternyata juga tetap dapat mendatangkan rupiah. Selain juga dapat menekan jumlah produksi logam yang terbuang di sekitar lingkungan kita, daur ulang logam juga dapat dijadikan berbagai produk yang menarik untuk dipasarkan. Salah satunya dijadikan souvenir eksklusif berbahan logam.
Meskipun merupakan benda padat, logam tetaplah dapat dilebur dan dijadikan bentuk yang baru. Inilah alasan kenapa berbagai produk logam tidak harus dibuat dari bahan logam baru melainkan cukup menggunakan daur ulangnya saja. Bagaimana proses daur ulang logam sehingga dapat menjadi bahan baku berbagai produk? Simak ulasan berikut ini.
Proses Daur Ulang Logam
Bahan logam merupakan produk dari explorasi misalnya tambang untuk menghasilkan bahan baku logam. Bagi siapa saja yang ingin membuat produk berbahan logam, mereka perlu membeli bahan baku ini. Namun selain bahan baku yang langsung berasal dari tambang, pengrajin logam misalnya, dapat membelinya dari tempat daur ulang logam selama masih cocok.
Selain tidak repot untuk membeli langsung kepada produsen logam, bisa saja harga sebagai bahan baku logam daur ulang juga murah. Namun seperti apa proses daur ulang logam untuk dapat kembali digunakan sebagai bahan baku berbagai produk?
1. Pengumpulan
Biasanya pihak yang mengumpulkan logam adalah pengepul. Yaitu siapa saja yang memiliki sisa logam yang tidak terpakai seperti kaleng, atap, besi yang patah, paku dan lainnya dapat langsung membawa barangnya ke pengepul. Di sini logam-logam yang dikumpulkan akan dihitung beratnya serta ditetapkan harganya.
Harga jual berbagai barang bekas yang terbuat dari logam ini cukup tinggi. Karena logam memang barang berharga meskipun sudah bekas atau terbuang. Selanjutnya pengepul akan mengumpulkannya baik untuk diolah sendiri maupun dijadikan suplay untuk berbagai perusahaan termasuk kepada pengrajin yang membutuhkannya.
Jika para pengrajin membeli logam bekas dari pengepul untuk bahan baku souvenir daur ulang logam kerajinannya, perusahaan yang memerlukan logam bekas berbeda lagi. Perusahaan yang membutuhkan suplay logam bekas ini misalnya seperti perusahaan konstruksi, perusahaan manufaktur dan perusahaan produsen alat rumah tangga.
2. Sortir
Biasanya berbagai logam bekas yang dibawa kepada pengepul dapat bercampur dengan material lainnya. Hal ini wajar saja, oleh karena logam bekas salah satunya berasal dari tempat pembuangan sampah sehingga pada permukaan logam ini bisa saja menempel material selain logam. Agar didapatkan logamnya saja, perlu dilakukan proses sortir.
Cara yang paling mudah dan sering bagi pengepul logam bekas untuk melakukan sortir adalah dengan magnet. Dengan menggunakan magnet berbagai benda yang merupakan logam bekas akan menempel dan tampak dengan jelas. Sedangkan bahan lain selain logam tidak akan menempel.
Jika tidak menggunakan magnet, proses sortir dapat juga dilakukan secara manual dengan memastikan warna dan berat logamnya. Contohnya warna perak mengkilap yang biasanya merupakan logam aluminium. Sedangkan material yang kuning mengkilap merupakan tembaga.
3. Dihancurkan
Setelah disortir, logam bekas ini masih dalam bentuknya masing-masing. Ada yang besar dan kecil, adapula yang tebal maupun tipis. Akan sulit dicairkan untuk tahap selanjutnya apabila masih dalam bentuk yang berbeda-beda seperti ini.
Pada pabrik pengepul logam, terdapat sebuah mesin yang dinamakan mesin parut. Pada mesin ini berbagai logam bekas dengan bentuknya akan dihancurkan menjadi bentuk yang lebih kecil untuk dicairkan. Proses ini dilakukan menurut jenis logamnya masing-masing agar tetap terpisah antara satu jenis dengan jenis lainnya.
4. Dicairkan
Logam bekas menurut jenisnya masing-masing ini yang telah dihancurkan menjadi bentuk yang lebih kecil lagi baru dapat dicairkan. Apabila berbeda jenisnya dicairkan dalam satu tempat, maka proses mencairkan logam ini tidak dapat merata dikarenakan titik didih logam yang berbeda antara satu jenis dengan jenis lainnya.
Proses pencairan logam ini dilakukan menggunakan tungku besar yang panas. Ketika dimasukkan kedalam tungku ini logam akan meleleh dan melebur menjadi satu dalam bentuk cair. Uniknya, energi yang dibutuhkan untuk melebur logam bekas lebih sedikit dibandingkan energi yang dibutuhkan untuk melebur logam murni.
Setelah cair dan melebur menjadi satu, sebelum dipadatkan perlu dilakukan pemurnian. Tujuannya agar logam cair ini bebas dari kontaminan yang merupakan material yang berbeda. Cara memurnikannya adalah dengan proses elektrolisis.
5. Dipadatkan
Setelah logam melebur menjadi satu, kemudian logam dibentuk kembali dalam bentuk padat. Bentuk yang dipilih ditentukan berdasarkan kebutuhan daur ulang logam. Apabila dibutuhkan untuk material bangunan, sebagai contoh, logam dipadatkan dalam bentuk lembaran atau plat. Cara memadatkannya adalah dengan mendinginkannya pada cetakan.
7. Hasil
Setelah dipadatkan maka diperoleh logam daur ulang yang siap untuk didistribusikan melalui penjualan sesuai pesanan. Logam daur ulang ini siap untuk dijadikan bahan baku berbagai produk seperti kerangka berbagai alat, rel kereta api, kerajinan logam, alat pertanian, konstruksi baja dan lain-lain.
Wiroto Craft
Wiroto Craft adalah usaha kerajinan logam yang telah berpengalaman memproduksi berbagai souvenir, medali, plakat dan aksesoris yang terbuat dari logam. Sudah banyak produksi Wiroto Craft yang dijadikan sebagai souvenir eksklusif berbagai perusahaan ternama. Di sini Anda dapat memesan sesuai kustom sendiri. Silahkan hubungi nomor kontak kami yang ada di halaman website ini.
Itu dia sekilas ulasan tentang bagaimana proses daur ulang material logam untuk dapat dijadikan bahan baku berbagai produk. Proses daur ulang ini sendiri bermanfaat salah satunya untuk lebih mengeefisienkan penggunaan logam di sekitar kita. Semoga ulasan ini bermanfaat untuk Anda.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.